Notification

×

Iklan

Iklan

Tanjung Kelayang: Permata Tropis Belitung, Destinasi Surga yang Menggoda Jiwa

2025-11-18 | 02:01 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-17T19:01:16Z
Ruang Iklan

Tanjung Kelayang: Permata Tropis Belitung, Destinasi Surga yang Menggoda Jiwa

Hamparan pasir putih lembut, air laut sebening kristal, dan formasi batuan granit raksasa yang artistik menjadikan Tanjung Kelayang di Belitung sebagai surga tropis yang memikat para pelancong. Destinasi unggulan di Kepulauan Bangka Belitung ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kekayaan budaya dan statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Terletak di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Tanjung Kelayang mudah diakses dengan perjalanan darat sekitar 27 hingga 30 kilometer dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, yang memakan waktu sekitar 30 menit. Kemudahan akses ini didukung oleh infrastruktur jalan yang mulus, mengingat kawasan ini merupakan prioritas pembangunan pemerintah.

Daya tarik utama Tanjung Kelayang adalah gugusan batu granit ikonik yang tersebar di sepanjang pantai, menciptakan pemandangan yang unik dan berbeda dari pantai lainnya. Salah satu formasi batuan yang paling terkenal adalah Batu Garuda, yang menyerupai kepala burung garuda jika dilihat dari tengah laut. Batuan granit berumur 65-200 juta tahun ini bahkan termasuk dalam objek wisata Geopark Belitong yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2021, menjadikannya warisan alam mendunia. Garis pantai Tanjung Kelayang membentang sepanjang empat kilometer, terhubung hingga ke Pantai Tanjung Tinggi di sisi timur, menawarkan panorama matahari terbit dan terbenam yang memukau di antara siluet granit.

Berbagai aktivitas seru menanti pengunjung di Tanjung Kelayang. "Island hopping" menjadi kegiatan favorit, di mana perahu-perahu siap mengantar wisatawan menjelajahi pulau-pulau eksotis di sekitarnya. Destinasi populer dalam "island hopping" termasuk Pulau Lengkuas dengan mercusuar peninggalan kolonial Belanda yang ikonik, menawarkan panorama laut biru kehijauan dari puncaknya. Ada juga Pulau Kelayang yang memiliki gua alami dari susunan batu granit besar yang estetis, cocok untuk berenang dan snorkeling di airnya yang tenang. Pulau Batu Berlayar, dengan batu granit raksasa yang menyerupai layar kapal, serta Pulau Batu Garuda dan Pulau Pasir (gusong) yang hanya muncul saat air surut, turut menambah daftar petualangan bahari. Selain "island hopping", wisatawan dapat menikmati snorkeling untuk melihat keindahan bawah laut dengan terumbu karang dan ikan hias, berenang, bermain pasir di ombak yang tenang, memancing dari jembatan, atau sekadar berjemur sambil menikmati suasana.

Pengembangan Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 dan diresmikan oleh Presiden pada 14 Maret 2019, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjadikan Belitung destinasi kelas dunia. Dengan luas total 324,4 hektare, KEK ini diproyeksikan menarik investasi hingga Rp 10,3 triliun dan menciptakan sekitar 5.000 lapangan kerja hingga tahun 2036, dengan fokus pada pariwisata berkelanjutan dan pelestarian budaya. Fasilitas pendukung seperti Sheraton Belitung Resort juga tersedia di sekitar area ini, memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Kawasan ini juga menjadi tuan rumah berbagai acara tahunan yang memeriahkan suasana, seperti Festival Tanjung Kelayang yang menampilkan kekayaan seni, budaya, dan kuliner khas Belitung. Festival yang berlangsung pada 1-9 Oktober 2025 lalu ini mencakup prosesi adat Muang Jong, lomba perahu tradisional, pertunjukan musik, hingga bazar kuliner lokal, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi para pelancong. Perayaan seperti lomba memeriahkan HUT ke-80 RI pada 18 Agustus 2025 di KEK Tanjung Kelayang, dengan partisipasi masyarakat lokal dan tamu hotel, juga menunjukkan sinergi antara pengembangan pariwisata dan komunitas setempat.

Tanjung Kelayang bukan sekadar tujuan wisata, melainkan sebuah pengalaman holistik yang memadukan keajaiban alam, warisan geologi, petualangan bahari, serta keramahan budaya lokal yang tak pernah gagal memikat hati setiap pengunjung.