Notification

×

Iklan

Iklan

Misteri 800 Ribu Tahun Terkuak di Bandung: Fosil Gajah Direstorasi Belasan Ahli

2025-11-18 | 16:14 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-18T09:14:48Z
Ruang Iklan

Misteri 800 Ribu Tahun Terkuak di Bandung: Fosil Gajah Direstorasi Belasan Ahli

Sebuah fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus yang diperkirakan berusia 800 ribu tahun sedang menjalani proses reparasi dan rekonstruksi di Museum Geologi Bandung. Proyek restorasi langka ini melibatkan belasan ahli dan teknisi konservasi, menandai upaya signifikan dalam melestarikan warisan paleontologi Indonesia.

Fosil gajah purba raksasa ini ditemukan di lereng Gunung Pandan, Hutan Triktik, Nganjuk, Jawa Timur, pada Oktober 2024. Penemuan ini menarik perhatian luas karena kondisi fosil yang relatif utuh, diperkirakan mencapai 70 persen dari bentuk aslinya.

Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo, menjelaskan bahwa tahap awal yang tengah dikerjakan adalah reparasi. Proses ini meliputi pembersihan lapisan tanah dan matriks yang menempel pada tulang belulang fosil yang masih terbungkus. Unggul menambahkan bahwa setelah tahap pembersihan, tim akan melanjutkan ke tahapan konservasi untuk memberi penguatan pada bagian fosil yang rapuh.

Di ruang preparasi museum, terlihat teknisi bekerja teliti membersihkan setiap fragmen tulang yang tersebar di atas meja kerja. Beberapa bagian fosil, seperti gading dan tulang ekor, sudah mulai dapat dikenali. Unggul menyatakan bahwa tim inti teknisi museum berjumlah lima orang, namun karena cakupan pekerjaan yang luas, jumlah ahli yang terlibat bisa mencapai lebih dari sepuluh orang. Mereka semua adalah tim ahli yang terbiasa dengan pekerjaan rekonstruksi museum.

Proses reparasi dan konservasi dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan setiap fragmen tulang terjaga. Setelah fosil stabil, barulah akan dilanjutkan ke proses rekonstruksi untuk menyusun kerangka gajah purba ini menjadi bentuk utuh. Museum Geologi Bandung menargetkan seluruh proses preparasi hingga pembuatan replika akan rampung pada Desember 2025.

Keberadaan fosil Stegodon trigonocephalus ini tidak hanya menambah koleksi berharga Museum Geologi, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang ekosistem purba. Analisis menunjukkan bahwa 800 ribu tahun lalu, kawasan Tritik Nganjuk merupakan sabana luas yang menjadi habitat bagi binatang-binatang besar seperti gajah purba dan banteng. Replika fosil ini nantinya juga akan dikirim ke Pemerintah Daerah Nganjuk agar masyarakat di sana dapat melihat temuan bersejarah dari wilayah mereka.