
Para penumpang di Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dikejutkan dengan pemandangan "air terjun" dadakan pada Jumat, 14 November 2025, menyusul hujan deras yang luar biasa di wilayah tersebut sekitar pukul 16.15 waktu setempat. Video yang beredar luas di platform media sosial seperti X, Instagram, dan TikTok menunjukkan air mengalir deras dari panel langit-langit di area konter check-in, khususnya dekat konter Qatar Airways serta konter K dan L. Balai pelepasan di tingkat 5 dilaporkan menjadi salah satu area yang terdampak parah.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Malaysia Airports Holdings Berhad (MAHB) mengonfirmasi bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian kontraktor selama pekerjaan perbaikan atap dan kedap air yang sedang berlangsung. Kontraktor sedang menyegel saluran drainase atap ketika aktivitas petir yang intensif memaksa mereka menghentikan pekerjaan dan mengungsi dari atap sesuai protokol keselamatan. Namun, dalam kondisi tergesa-gesa, kontraktor gagal melepas papan lapis yang digunakan untuk menutupi titik drainase, menyebabkan salah satu sistem drainase atap tersumbat. Akibatnya, air hujan menumpuk di atap dan meresap melalui langit-langit terminal.
Malaysia Airports dengan cepat melakukan tindakan penanganan, pembersihan, dan pemulihan segera setelah kondisi cuaca membaik. Air di bagian yang terkena dampak berhasil dibersihkan dalam waktu sekitar satu setengah jam. Konter check-in K dan L dibuka kembali setelah sistem kritis di area tersebut dinilai aman untuk digunakan.
MAHB menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor yang terlibat atas kelalaian ini, yang dianggap tidak memenuhi standar kerja untuk infrastruktur bandara yang kritis. Pihak bandara juga tengah menerapkan perbaikan segera, termasuk pemeriksaan prakiraan cuaca wajib sebelum memulai aktivitas di atap dan penguatan protokol darurat saat pekerjaan harus dihentikan karena cuaca buruk. Pekerjaan perbaikan atap ini merupakan bagian dari program pemeliharaan satu tahun yang dimulai pada April 2025.
Insiden ini memicu beragam reaksi di media sosial, dengan banyak warganet secara humoris membandingkan "air terjun" dadakan di KLIA dengan Jewel Rain Vortex di Bandara Changi Singapura. Meskipun MAHB telah memastikan bahwa tim teknik, operasional, dan keselamatan berada di lokasi untuk mengelola situasi dan meminimalkan gangguan, belum ada informasi resmi apakah insiden ini menyebabkan penundaan penerbangan.